Nasib Anak Rantau Dunia ini memang tak selebar daun kelor...Itulah kata-kata yang sering saya
dengar dari mulut sebagian manusia. Kata-kata itu terlontar tatkala seseorang
merasa bahwa betapa susahnya menjalani hidup dan betapa jauhnya perjalanan
hidup sehingga susah untuk membayangkan bagaimanakah akhir dari cerita hidup
kita? Tak seorangpun di dunia ini yang bisa memastikan nasibnya sendiri. Tapi tak
seorangpun bisa merubah nasib seseorang itu melainkan dirinya sendiri.
Perjalanan hidup kita berawal dari dalam rahim dan berakhir di dalam kubur,
hingga kita menemui kehidupan selanjutnya di alam akhirat.
Perjalanan hidup manusia di dunia ini berbeda-beda. Perjalanan hidup sejalan
dengan cita-cita yang dimiliki oleh seseorang tersebut.
Seseorang yang memiliki cita-cita alakadarnya (terserahlah mau jadi apa)
kebanyakan hanya melalui kehidupan di sekitar tempat kelahiran mereka. namun
bagi manusia yang memiliki cita-cita tinggi pada umumnya perjalanan hidup
mereka penuh liku-liku dan tantangan. dan kebanyakan kehidupan mereka dilalui
dengan merantau kenegeri orang demi meraih cita-cita.
Hidup di negeri orang memang tidak seperti tinggal di rumah sendiri. seperti
kata pepatah " hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri kita.
Biarlah hujan batu asal berada di negeri sendiri.
Sama halnya dengan merantau, dalam merantau kita harus pandai-pandai bergaul
dan menyesuaikan diri. Masuk kandang harimau kita mengaum, masuk kandang
kambing kita membebek. begitulah kira-kira peribahasanya.
Banyak kita dengar berita yang tidak mengenakkan telinga dari anak rantau.
Misalnya penyiksaan yang terjadi di tempat ia merantau, banyaknya anak rantau
yang menjadi target utama para perompak dan preman-preman jalanan. Itu hanya
sebagian kecil dari sekian banyak derita yang di alami oleh anak rantau. Kurang
makan bukanlah hal yang asing bagi anak rantau, itu sudah menjadi menu utama
para anak rantau. Tekanan-tekanan dari lingkungan sekitar juga kadang sering
menghantui kehidupan mereka. Namun demi sebuah cita-cita, apapun rintangan dan
cobaan yang menghalangi tidak akan menjadi penghambat yang berarti bagi anak
rantau yang benar-benar ingin sukses dimata keluarga, masyarakat, dan negara.
Semua cobaan dan ujian dijadikan sebagai motivasi dan bahan penyemangat bagi
mereka. Hingga akhirnya mereka sukses membawa nama baik mereka, keluarga,
masyarakat serta negara tercinta.
Bacaan ini adalah segelintir pengalaman yang saya dapat ketika saya hidup
merantau. Saya merantau sejak lulus SMA hingga sampai saat saya menulis cerita
ini saya masih hidup di rantau orang. Saya tidak tau sampai kapan saya harus
menjalani kehidupan di rantau orang, tapi sampai kapanpun itu pasti ada
hikmahnya dan saya yakin suatu saat nanti saya pasti kembali ke negeri asal
saya.
Saya berharap dengan membaca cerita ini dapat memotivasi adik-adik,
rekan-rekan, ataupun kawan-kawan yang sekarang ini sedang berada di negeri
orang (Merantau).