Sehat Selalu : " Ayah & Mamak Sampai Anakmu Wisuda "
Oleh : Syafrizal Sufyan
Aku bukanlah seorang pengarang yang bisa menulis novel sampai mendapat predikat best seller. Aku juga bukanlah seorang pujangga yang bisa menghasilkan puisi – puisi romantis setiap harinya. Tapi aku akan menuangkan sedikit pelajaran dalam hidupku, setelah penat karena hampir seharian berkutat dengn buku – buku yang tebal, jurnal, untuk membuat skripsi, dimana skripsi ini adalah syarat akhir untuk mendapat gelar SARJANA ILMU PEMERINTAHAN
Berbicara tentang meraih gelar sarjana, tentu tak mudah untuk mendapatkan gelar ini. Entah dari segi mana orang lain bangga terhadap gelar ini, tapi nampaknya memang gelar ini cukup prestise untuk disandingkan di belakang nama. Sebenarnya tak ada sedikitpun minat untuk meraih gelar sarjana di jurusan ini, tapi entah mengapa Allah berkata lain. Memang benar, seindah – indah rencana manusia, tapi lebih indah rencana Allah.
Sempat terbesit rasa kecewa yang amat mendalam, ketika gagal masuk universitas negeri dengan jurusan yang diidam – idamkan,dan yang lebih menyakitkan lagi adalah ketika saya gagal sebanyak dua kali dengan jalur yang berbeda, pertama jalur SNMPTN, dan yang kedua jalur Mandiri untuk kuliah diluar daerah (Kepri). Tapi yang membuat saya tak larut dalam kesedihan adalah, ketika melihat kedua orang tua saya tetap tersenyum atas kegagalan saya, dan nampak di wajah mereka kalau mereka tetap bangga memiliki anak seperti saya. Apalgi ketika mendengar Ayah berkata, bersabarlah anakku, sekali mutiara, tetap mutiara, walaupun diletakkan di lumpur. Dan mendengar do’a mamak yang selalu menyebut namaku dalam sholat malamnya.
Kini hampir empat tahun sudah kejadian itu, dan sekarang diriku sudah duduk di semester akhir, yang sekarang sedang sibuk – sibuknya untuk menyelesaikan skripsi. Yang membuat saya tak pernah menyerah adalah ketika ukiran di wajah ayah dan mamak selalu semangat untuk mengantarkan aku di puncak kesuksesan. Dalam hati mereka mungkin berkata, putranya yang dulu tak bisa apa – apa, putranya yang dulu selalu merengek – rengek kalau menginginkan sesuatu, dan sekarang putranya yang sudah hampir menyandang gelar sarjana.
Do’aku padaMu Allah, beri mereka kesehatan dan umur yang panjang, agar mereka bisa melihat aku memakai toga, dan mereka menyaksikan ketika namaku dipanggil untuk maju ke atas panggung dan berhak atas gelar sarjana. Selangkah lagi, dan itu kini tinggal hitungan bulan saja, momen indah ini akan terjadi. Dan tentunya setelah itu, mereka akan menyaksikan kesuksesan – kesuksesan diriku, seorang putra Sulungnya yang selama ini mereka didik…
Aamiin ya Rabb..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar