Minggu, 26 Juni 2016

OPTIMISME PERUBAHAN BANGSA

OPTIMISME PERUBAHAN BANGSA

       Di sebuah gubuk kecil berkumpul para pemikir yang tidak tersentuh oleh trauma modernisasi. Mereka berbicara tentang negara dengan ditemani secangkir kopi dan teh sambil menghisap sebatang rokok. Cerita mereka yang pesimis terhadap negeri ini menunjukkan begitu lemahnya negara memberikan perhatian kepada mereka. Negeri ini memang negeriOPTIMISME PERUBAHAN BANGSAOPTIMISME PERUBAHAN BANGSA kami, namun hancurnya negeri ini tidak sedikitpun karena kami. Para banditlah yang bertanggung jawab dan memakan uang negara. Mereka jugalah yang senantiasa membingungkan rakyat negeri ini.
    Bangsa yang besar telah melewati masa-masa sulit seperti layaknya bangsa kita. Hari ini, dibeberapa negara di belahan Eropa dan sekitarnya telah menjadi contoh untuk pengembangan keadilan bagi masyarakat menuju peradaban Indonesia yang baru. Seperti ungkapan peribahasa yang mengatakan “After A Storm Comes a Calm” (setelah masa sulit berlalu masa ketenangan datang). Optimisme terhadap negara yang lebih baik pastinya harus tetap bergelora walaupun banyak masyarakat yang sudah meragukan itu namun pada kenyataannya kalau negara kemudian membenahi sistem hukum serta politik, kemustahilan akan menjadi kenyataan.
     Para penegak hukum harus bersikap tegas dalam menertibkan para bandit yang telah merusak tatanan kehidupan bernegara kita ini. Para koruptor, pelanggar HAM serta penentang kesatuan NKRI melalui gerakan separatis atau sejenisnya harus ditindak tegas. Masyarakat pun masih memiliki harapan untuk negeri yang lebih baik, khususnya bagaimana masyarakat berfungsi menjadi “social control” yang pastinya mampu melakukan perubahan yang akan berdampak bagi kemajuan bangsa serta NKRI.
     Disaat pesimisme semakin menjadi-jadi, dan hadir dalam kehidupan kita, setiap elemen masyarakat yang masih memiliki kesadaran harus memberikan perhatian khusus bagi negara ini bahwa harapan serta jalan masih ada menuju pada tatanan kehidupan bernegara yang lebih baik. Perubahan bukan hanya dilakukan oleh pemerintah tetapi oleh setiap orang serta masyarakat yang sadar dan yang ingin menanamkan sikap ke-Indonesiaan.

2 komentar:

  1. perubahan bangsa dan negara bukan saja di tangan pemerintah saja, akan tetapi adalah semua warga negara yang sadar akan perubahan,perubahan itu lahir karena kehidupan bangsa sangat memperhatikan.sadarkan kita bhwa harus ada revolusi mental yang di katakan presiden jokowi.berubalha dari pribadi kita masing-masing niscaya negri ini pasti maju,kalau bandit-bandit negara masih meraja lelah,maka satu kan idiologi untuk mengatakan lawan demi perubahan bangsa ini.

    BalasHapus
  2. Benar bung irfan. Perubahan sejak dini dan dari diri sendiri, sebabnya butuh sebuah sikap optimisme individu untuk menempuh perubahan bangsa tersebut

    BalasHapus