SUARA SANG ATLET PULAU
Editor : Syafrizal
Kisah : Riski Kurniawan
Anak pulau dalam pemikiran sebagian orang merupakan Sumber daya yang tidak mempunyai daya saing dalam semua bidang. Anak pulau di identikkan dengan kenakalan, pergaulan yang merusak dan hal buruk lain nya. Itu lah pandangan orang orang terhadap anak pulau.
Pada kenyataannya pandangan tersebut bisa ditepis oleh prestasi prestasi anak pulau, sebut saja mereka seperti Rizki Kurniawan ( 22 tahun ) dan Sahran Munazif ( 24 Tahun ) merupakan atlet dayung yang pernah mengharumkan nama daerah nya serta Muhamad Hakim ( 23 Tahun ) juga pernah menoreh prestasi dibidang sepak takrow dan marathon, yang mampu menepis stigma negatif terhadap anak pulau. Ketiga atlet tersebut merupakan putra daerah yg setidaknya pernah membawa nama daerah baik dikancah nasional maupun regional serta internasional. Mereka telah membuktikan bahwa anak pulau mampu bersaing di kancah apapun asalkan diberi kesempatan dan diperhatikan oleh pemerintah khususnya pemerintah daerah.
Mereka tidak meminta lebih melaikan perhatian pemerintah terhadap mereka selaku atlet yang pernah membawa nama daerah. Berikut merupakan ungkapan kekecewaan sang atlet untuk pemerintah daerah :
"Surat pendek untuk daerah-ku.
Saya SEKOLAH untuk itu.
Saya menjadi ATLIT untuk itu.
Saya harumkan nama DAERAH untuk itu.
Namun dengan sekejap SAYA PUTRA DAERAH, tidak didengar oleh DAERAH-KU.
DAERAH-KU hanya mendengarkan "MEREKA" putra daerah lain.
DAERAH-ku,ini saya PUTRA daerah-mu yang awalnya penuh kobaran semangat untuk hal itu.
Namun kini hanya tinggal puing HARAPAN yang telah patah.
DAERAH-ku,tidak banyak harap-ku saya PUTRA DAERAH-mu hanya ingin lebih di LIRIK,DI DENGARKAN oleh DAERAH-ku.#rk
#salam DAERAH-ku."